Saksi AKP Adi Setya dari Direktorat Tindak Pidana Cyber Bareskrim Polri memperlihatkan beberapa photo Brigjen Prasetijo Utomo tengah bersama bekas advokat Djoko Tjandra, Anita Kolopaking. Adi Setya memperlihatkan photo itu waktu bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (17/11/2020).
Photo itu tampilkan ke-2 nya sedang ada dalam satu pesawat pada tanggal 8 Juni 2020. Photo itu dikirimkan oleh Prasetijo ke Anita lewat ikatan WhatsApp. Brigjen Prasetijo dan Anita adalah tersangka pengurusan surat jalan Djoko Seogiarto Tjandra.
“Diketemukan pengangkutan gambar dari Brigjen Prasetijo Utomo ke Anita. Selanjutnya dari smartphone atas nama Prasetijo Utomo ada pengangkutan content gambar,” tutur Adi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (17/11/2020).
Disamping itu, Adi memperlihatkan bukti pengangkutan gambar surat jalan palsu Djoko Tjandra. Gambar itu dikirimkan Brigjen Prasetijo Utomo ke seorang namanya Dodi Jaya. Dodi Jaya dalam tuduhan adalah faksi yang disuruh Brigjen Prasetijo untuk bikin surat jalan palsu Djoko Tjandra.
Bukti itu diketemukan dalam hp pegang punya Brigjen Prasetijo.
“Selanjutnya dari smartphone atas nama Prasetijo Utomo, mana yang diketemukan dalam smartphone itu ada pengangkutan content gambar dari Prasetijo Utomo ke Dodi Jaya,” tutur Adi.
Gambar itu berisi identitas Djoko Tjandra bernama Joko Soegiarto Tjandra dengan kedudukan konselor Agen Koorwas PPNS Bareskrim Polri. Selanjutnya, Adi memperlihatkan ada pengangkutan gambar berkaitan surat referensi kesehatan dari hp punya Prasetijo.
“Diketemukan pengangkutan gambar atas contact Prasetjio Utomo dengan gambar seperti berikut,” kata Adi sekalian memperlihatkan gambar pada monitor di ruangan sidang.
Disamping itu, Adi mendapati bukti berkaitan gambar surat penghilangan red notice di hp Brigjen Prasetijo.
“Lalu diketemukan content gambar surat penghilangan red notice. Ini kami dapatkan di smartphone Prasetijo,” kata Adi.
Beskal selanjutnya menanyakan, apa gambar itu cuman tersimpan di hp Brigjen Prasetijo atau dilanjutkan ke faksi lain.
“Content ini ditransmisikan atau tersimpan?” bertanya beskal.
“Dari tanda bukti atas nama Prasetijo, disimpan,” kata Adi.
Brigjen Prasetijo sendiri dituduh membuat surat jalan palsu. Dalam membuat surat jalan palsu untuk Djoko Tjandra, Prasetijo tidak pedulikan nama Kabareskrim Komjen Listyo Sigit. Sebenarnya, surat jalan ditandatangi oleh Komjen Listyo. Tetapi atas perintah Brigjen Prasetijo, nama Komjen Listyo dicoret.
Awalannya, Brigjen Prasetijo memerintah Dody Jaya sebagai Kaur TU Ro Korwas PPNS Bareskrim Polri untuk bikin surat jalan Djoko Tjandra ke Pontianak, Kalimantan Barat, dengan kepentingan usaha tambang.
“Tetapi, dalam surat jalan itu saksi Brigjen Prasetijo Utomo memerintah saksi Dody Jaya supaya memberikan kepentingan itu ditukar jadi pantauan wabah di Pontianak dan daerah sekelilingnya,” tutur beskal dalam dakwaannya, Selasa (13/10/2020).
Sesudah surat jalan dibikin dan diterima oleh Brigjen Prasetijo, ia juga memerintah Dody Jaya untuk membuat revisi surat jalan itu. Awalannya surat itu memakai kop surat Basis Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Tubuh Reserse Kriminil jadi Tubuh Reserse Kriminil Polri Agen Korwas PPNS.
“Untuk petinggi yang tanda-tangani awalnya tercatat Kepala Tubuh Reserse Kriminil Polri dicoret dan ditukar jadi Kepala Agen Pengaturan dan Pemantauan PPNS,terhitung nama Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo dicoret dan ditukar jadi nama saksi Brigjen Prasetijo Utomo dan di bagian tembusan dicoret atau tak perlu tercantum tembusan,” kata beskal.
Terdakwa masalah korupsi hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra, diberikan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur. Penyerahan ini dikerjakan sesudah arsip masalah surat jalan palsu yang menyertakan advokat Anita Kolopaking dan Brigjend Prasetijo Utomo.